Visi Misi Desa

VISI

”TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA WARNASARI YANG  SERASI, EKONOMIS, TERTIB, AMAN, INDAH, DAN LESTARI (SETABIL), MELALUI PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMAMPUAN EKONOMI DAN KEPEDULIAN SOSIAL MASYARAKAT DAN PEMANTAPAN PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG, BERLANDASKAN RELIGIUS, KULTURAL, DAN BUDAYA DAERAH.”

             Visi tersebut merupakan suatu buah pikiran yang berorientasi kedepan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

MISI

  1. Serasi          : Mengandung makna terwujudnya Masyarakat Desa Warnasari dalam membangun individu, keluarga, dan komponen masyarakatnya sehingga timbul keharmonisan dalam meraih kesejahteraan, rasa aman dan prestasi yang setinggi – tingginya, dengan landasan keselarasan hubungan manusia dengan sesama manusia, dengan lingkungannya, dan dengan Tuhannya.
  2. Ekonomis :  Mengandung makna memaksimalkan kwalitas potensi yang ada di Desa Warnasari, guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Desa Warnasari.
  3. Tertib         : Mengandung makna optimalisasi dari peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pemberdayaan dan partisipasi aktif yang terarah terpadu serta berketertiban.
  4. Aman           : Mengandung makna terwujudnya Desa Warnasari yang lebih baik dengan meningkatnya sistem keamanan swakarsa dalam upaya terciptanya rasa aman pada masyarakat Desa Warnasari.
  5. Bersih         :  Mengandung makna  dimana keadaan desa Warnsari menjadi bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman apabila berada di Desa Warnasari. Yaitu dengan cara membuat bank sampah dan Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada masyarakat, terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia dini. Membiasakan hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil yang luar biasa daripada pembiasaan diri pada usia setelahnya. Alasannya tentu saja berkaitan dengan kesadaran yang berhasil muncul melalui kebiasaan. Anak-anak tidak perlu diperintah ataupun dipaksa untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Mereka diberi contoh dan pemahaman akan pentingnya kebersihan, maka hal itu akan menancap dan dilakukan dengan maksimal dan sebaik mungkin dalam kehidupannya. Mereka akan terus mengingat dengan baik hal positif yang sering dilakukannya dengan kesadaran tanpa adanya rasa takut, khawatir ataupun was-was jika belum berhasil melakukan upaya menjaga kebersihan. Mereka akan terus belajar dan berlatih karena lingkungan sekitarnya memberikan contoh dan pemahaman dengan benar.
  6. Indah           : Mengandung makna dimana keadaan desa ini atau tata ruang desa menjadi tertata lebih rapi, wajah desa tertata rapi sehingga tercipta Rasa keindahan kepada masyarakat Desa Warnasari.
  7. Lestari        : Mengandung makna strategi komprehensif yang dikembangkan bagi model pemberdayaan masyarakat desa yang berkelanjutan, seimbang dan lestari; pembangunan desa yang berusaha memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan desa dalam pemenuhan kebutuhannya di masa depan.

                                Selanjutnya visi tersebut dijabarkan ke dalam 25 ( dua lima) misi untuk mewujudkan visi pemerintah kecamatan Melaya dalam pembangunan jangka menengah, yaitu :

  1. Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Publik yang berlandaskan keadilan bagi seluruh masyarakat Desa Warnasari;
  2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintahan Desa ;
  3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berdayasaing tinggi yaitu berkualitas, dan berintegritas : bermutu, professional, dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Desa Warnasari.
  4. Meningkatkan Pembangunan Fisik dan Non Fisik di berbagai Bidang ;
  5. Menumbuhkembangkan dan Melestarikan Seni dan Budaya Bali, adat istiadat seta tumbuh dan berkembangnya rasa keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melalui peningkatan perlindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai, adat, agama, tradisi, seni, dan kebuayaan Bali, dengan selalu berpedoman pada filsafah “Tri Hita Karana” ;
  6. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Pemerintahan Desa ;
  7. Penertiban Administrasi Pemerintahan Desa dengan mengambangkan system  tata kelola pemerintah desa yang efektif, efisien, terbuka, transparan, akuntabel, dan bersih serta meningkatkan pelayanan public terpadu yang cepat, pasti, murah;
  8. Meningkatkan Partisifasi Swadaya Masyarakat dan Sektor Swasta dalam Kegiatan Pembangunan dan Kegiatan Kemasyarakatan Desa;
  9. Menggali Potensi Desa dalam rangka Peningkatan Pendapatan Asli Desa;
  10. Mewujudkan harmonisasi antar kelembagaan yang ada di Desa Warnasari sehingga terjalin sinergeritas kinerja secara optimal ;
  11. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemampuan Daya Saing Sosial Ekonomi menuju tertibnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam seluruh aspek pembangunan di Desa Warnasari;
  12. Meningkatkan Kepedulian Sosial Masyarakat dengan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk secara jujur memberikan pendapat, saran/kritik, masukan tanpa merasa tertekan oleh siapapun juga sehingga suasana demokratis selalu terasa di setiap pertemuan-pertemuan, musyawarah dimanapun di wilayah Desa Warnasari.
  13. Meningkatkan system keamanan swakarsa dalam upaya terciptanya rasa aman di masyarakat Desa Warnasari, dengan cara menciptakan dan mempertahankan serta menumbuhkembangkan suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan masyarakat dengan mengoptimalisasi Satuan Perlindungan Masyarakat (SATLINMAS) untuk dapat lebih berperan aktif melalui pelatihan, pembinaan secara berkala, dan mendorong serta ikut berpartisipasi supaya peran serta Poskamling yang ada di setiap Banjar secara swakarsa menjaga lingkungannya masing-masing semakin meningkat;
  14. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani;
  15. Mengembangkan system pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbasis keagamaan Hindu dalam bentuk Pesraman di Desa Adat;
  16. Mewujudkan kehidupan masyarakat Desa Warnasari yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya Hukum, Budaya Politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya;
  17. Mengembangkan kehidupan Masyarakat Desa Warnasari, menata wilayah, dan lingkungan yang hijau, indah dan bersih;
  18. Membangun Desa Warnasari dengan Sumber Daya Manusia yang Cerdas dan Tangguh melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Minat Baca Masyarakat.
  19. Membangun Desa Warnasari sebagai Destinasi “Agrowisata” berbasis Konservasi Lingkungan dan edukasi.
  20. Membangun Masyarakat Desa yang Semakin “Religius” dan Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Moral, Sosial, dan Toleransi.
  21. Membangun Desa yang memiliki “Daya Saing” dengan Berorientasi pada Peningkatan Daya Tarik Investasi serta Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
  22. Mewujudkan Desa warnasari  yang “Aman dan Nyaman” melalui Peningkatan Kualitas Sistem Keamanan dan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan, serta Tertib Ruang.
  23. Mewujudkan Warnasari Desa yang Sehat melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan untuk Menciptakan Kondisi Masyarakat yang Lebih “Sehat Sejahtera” dengan Lingkungan Desa yang Bersih dan Asri.
  24. Melakukan koordinasi, komunikasi dan kerja sama yang optimal dengan lembaga adat (Desa Adat, Banjar Adat, Subak/Subak Abian, Sekehe Truna, Sekehe Gong/Baleganjur, Sekehe Santhi, dll). Sehingga dapat dibangun komitmen bersama, lewat Pecalang yang ada di Desa/Banjar Adat dapat dibangun guna bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif. Melalui lembaga adat tersebut di atas kami di Pemerintah Desa menjalin kerja sama agar budaya yang kita miliki tidak punah diupayakan agar tetap lestari, berkembang terus.
  25. Mendorong dan memfasilitasi agar masyarakat dapat meningkatkan kegiatan, kreativitas dan inovasinya dengan membantu dan memperjuangkan program-program Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten agar cair ke Desa Warnasari, serta berupaya mencarikan akses agar program di Desa dan di Masyarakat dapat terealisasi, maka sangat penting membuka komunikasi ke pejabat-pejabat Pemerintah dengan mengedepankan hidup ini sebuah realita bukan idealism semata yang terkadang membentur tembok batu karang, idealis tetap perlu proporsional sesuai ruang dan waktu.